The International: Momen Paling Epik dalam Sejarah Dota 2 – Halo, Sobat Nicojimenez! Kalau kamu seorang penggemar Dota 2 sejati, pasti sudah tidak asing lagi dengan The International (TI), turnamen tahunan yang menjadi puncak dari semua kompetisi Dota 2 di dunia. TI bukan hanya sekedar pertandingan, tetapi juga sebuah festival esports yang menghadirkan momen-momen tak terlupakan yang menjadi bagian dari sejarah Dota 2. Dari pertempuran epik di panggung besar hingga kejutan-kejutan yang memukau, setiap edisi TI menyuguhkan kisah yang luar biasa. Dalam artikel ini, kita akan mengenang beberapa momen paling epik dalam sejarah The International yang tak akan terlupakan.
Apa itu The International?
The International (TI) adalah turnamen Dota 2 yang diselenggarakan setiap tahun oleh Valve, pengembang Dota 2. Sejak pertama kali digelar pada tahun 2011, TI telah berkembang menjadi salah satu turnamen esports terbesar dan paling bergengsi di dunia. Setiap tahun, tim-tim profesional dari seluruh dunia bertarung untuk memperebutkan gelar juara dan hadiah uang yang sering kali mencapai puluhan juta dolar.
Tahun demi tahun, TI menyuguhkan pertandingan yang penuh dengan drama, ketegangan, dan tentunya momen epik yang tak terlupakan. Ayo kita ingat kembali beberapa momen paling legendaris yang membuat TI begitu istimewa.
1. TI1: Kemenangan Pertama Natus Vincere (Na’Vi)
Pada tahun 2011, TI pertama kali diadakan, dan ini menjadi titik tolak dari sejarah panjang Dota 2 esports. Salah satu momen paling epik di TI1 adalah kemenangan Natus Vincere (Na’Vi), tim yang mendominasi turnamen ini. Di grand final, Na’Vi menghadapi EHOME, tim asal China yang terkenal dengan permainannya yang sangat solid.
Pada saat itu, Na’Vi berhasil membalikkan keadaan setelah kalah di game pertama, dan akhirnya menang dengan skor 3-1. Yang lebih menakjubkan adalah penampilan hero Dendi, sang midlaner dari Na’Vi, dengan Pudge yang legendaris. Momen ini menjadi simbol bagi banyak penggemar Dota 2 dan membuka jalan bagi era kejayaan Na’Vi di esports dunia.
Kesan epik dari TI1 adalah bagaimana ini mengubah Dota 2 dari sekedar game menjadi fenomena global, dengan Na’Vi sebagai tim pertama yang berhasil meraih gelar juara.
2. TI3: Comeback Legendaris dari Alliance
TI3 yang diadakan pada tahun 2013 adalah salah satu edisi paling bersejarah dalam sejarah The International. Turnamen ini menghadirkan banyak momen epik, namun comeback dari Alliance di final melawan Na’Vi menjadi sorotan utama. Di grand final, Alliance yang dikapteni oleh Loda berhadapan dengan tim yang sebelumnya juara TI1, Na’Vi.
Di game keempat, Na’Vi hampir berhasil mengamankan kemenangan mereka, namun Alliance dengan hero Nature’s Prophet dari EGM dan Chen dari Akke, memainkan strategi yang sangat cerdik dan memanfaatkan split push dengan sangat baik. Mereka mengubah jalannya pertandingan dengan memanfaatkan setiap peluang, hingga akhirnya meraih kemenangan di game kelima dan menjadi juara TI3.
Momen epik dari TI3 ini adalah kemenangan Alliance yang menciptakan sejarah sebagai salah satu tim yang memiliki strategi paling unik dan mendalam dalam kompetisi Dota 2. Keberhasilan mereka mengalahkan Na’Vi yang sebelumnya dianggap tak terhentikan adalah sebuah bukti bahwa tak ada yang mustahil di Dota 2.
3. TI4: The Rise of Newbee dan Puncak Kemenangan
Pada tahun 2014, Newbee, tim asal China, muncul sebagai juara The International 4 (TI4), dan memberikan kita salah satu grand final yang paling mendebarkan dalam sejarah Dota 2. Di final, mereka berhadapan dengan Vici Gaming, satu lagi tim China yang memiliki kekuatan besar. Dalam pertandingan ini, Newbee menunjukkan kekompakan yang luar biasa dan memanfaatkan taktik mereka dengan sempurna.
Salah satu momen paling epik dari TI4 adalah **penampilan ** Zhou “Xiao8” yang memimpin tim dengan strategi yang cerdik dan eksekusi yang sangat tajam. Keputusan-keputusan tepat yang diambil oleh Xiao8 dan timnya akhirnya membawa Newbee mengalahkan Vici Gaming 3-1 dan merebut gelar juara.
Momen epik di TI4 adalah bukti bahwa tim China saat itu benar-benar mendominasi panggung internasional, dengan Newbee menjadi simbol kesuksesan mereka.
4. TI5: Kemenangan yang Mengharukan dari Evil Geniuses (EG)
Pada tahun 2015, Evil Geniuses (EG) berhasil menulis sejarah dengan kemenangan yang sangat dramatis di TI5. Mereka menghadapi tim asal China CDEC Gaming di grand final. CDEC Gaming yang tidak diunggulkan menjadi kejutan terbesar dalam turnamen ini, namun EG yang dikapteni oleh PPD dan dengan pemain bintang seperti SumaiL dan Arteezy, akhirnya berhasil meraih kemenangan.
Di game keempat final, saat EG berada dalam posisi yang sangat sulit, mereka melakukan comeback yang mengesankan dan memanfaatkan kesempatan untuk merebut kemenangan yang membuat para penggemar terharu. SumaiL, yang baru berusia 16 tahun saat itu, tampil luar biasa dan menjadi pemain termuda yang pernah meraih gelar juara TI.
Momen epik dari TI5 adalah bagaimana EG, dengan strategi matang dan semangat juang yang tak kenal lelah, akhirnya mengalahkan CDEC Gaming dengan skor 3-1 dan meraih kemenangan yang sangat berarti bagi mereka.
5. TI7: The Incredible Victory of Team Liquid
TI7 yang diselenggarakan pada tahun 2017 menghadirkan salah satu comeback paling luar biasa dalam sejarah Dota 2. Team Liquid, yang sebelumnya kalah di pertandingan upper bracket final melawan Newbee, harus berjuang keras di lower bracket untuk mencapai final.
Di grand final, Team Liquid menghadapi Newbee sekali lagi. Pada awal pertandingan, Newbee memimpin, tetapi Team Liquid, yang dipimpin oleh KuroKy, melakukan comeback luar biasa dengan mengalahkan Newbee 3-0. Keberhasilan mereka meraih gelar juara TI7 tak hanya membawa kemenangan bagi mereka, tetapi juga menghantarkan KuroKy menjadi kapten pertama yang berhasil meraih dua kemenangan besar di TI, yang sebelumnya pernah ia raih bersama Navi pada 2011.
Momen epik dari TI7 adalah bagaimana Team Liquid menunjukkan semangat juang yang luar biasa, mengalahkan tim-tim besar dan akhirnya merebut gelar juara setelah melawan Newbee dalam grand final yang luar biasa.
6. TI10: Tim OG dan Kejutan yang Memukau
TI10 yang diselenggarakan pada tahun 2021 kembali memberikan kita sebuah momen tak terlupakan. OG, yang sudah mencatatkan sejarah dengan dua gelar TI sebelumnya, kembali menjadi sorotan dengan tampil penuh kejutan. Mereka kembali membuktikan mengapa mereka menjadi salah satu tim terbaik dengan memenangkan TI10, meskipun perjalanan mereka sangat menantang.
Kemenangan OG kali ini semakin membuktikan bahwa mereka adalah tim dengan mentalitas juara yang tak tergoyahkan. Pada final, OG mengalahkan PSG.LGD, tim China yang sangat kuat, dalam pertandingan yang sangat ketat dan mendebarkan.
Momen epik dari TI10 adalah bagaimana OG sekali lagi menunjukkan kekuatan mereka, meskipun banyak yang meragukan kemampuan mereka. Dengan kemenangan ini, OG semakin mempertegas bahwa mereka adalah tim legendaris dalam sejarah Dota 2.
Kesimpulan
The International telah menjadi ajang yang mempertemukan tim-tim terbaik dunia dalam pertempuran sengit yang menghasilkan momen-momen legendaris. Dari kemenangan pertama Natus Vincere di TI1 hingga keberhasilan OG yang mendalam di TI10, setiap edisi TI menghadirkan cerita yang berbeda namun tetap epik. Kejutan-kejutan tak terduga, comeback luar biasa, dan aksi heroik dari para pemain profesional telah menjadikan The International sebagai salah satu turnamen esports yang paling diingat sepanjang masa.
Bagi kita semua yang mengikuti perjalanan Dota 2, TI akan selalu menjadi ajang yang penuh dengan drama, kegembiraan, dan tentunya momen epik yang akan terus dikenang dalam sejarah esports. Semoga Sobat Nicojimenez bisa menyaksikan lebih banyak momen menakjubkan dari The International di masa depan!